SUCI
AGUSTIANI I.P
17512161
2PA11
1. Pekerjaan dan waktu luang
A. Mengubah
sikap terhadap pekerjaan
Pekerjaan dinilai sebagai kegiatan manusia yang
diarahkan untuk kemajuan manusia, baik kemajuan rohani maupun jasmani.
Pekerjaan memerlukan pemikiran yang sadar sehingga bisa dengan bebas dapat
mengarahkan kegiatannya kepada suatu tujuan tertentu. Dan tujuan yang dicari
dalam pekerjaan yaitu menjadikan pekerja menjadi “baik”. Baik disini maksudnya
adalah menjadikan pekerja lebih terpenuhi kebutuhan hidupnya an keluarganya,
dan mereka menghindari aktifitas mereka yang menjadikan mereka “buruk”. Dan
disini atasan pun berperan penting dalam mengubah sikap karyawan mereka
agar dapat bekerja lebih keras dan mencapai kinerja pekerjaan yang lebih
tinggi. Karyawan diusahakan supaya menyukai pekerjaan yang ia dapatkan agar
dapat menghasilkan kinerja yang baik. Manajer dalam mengubah sikap karyawan
juga harus memiliki kemampuan yang tepat, misalnya diberi bonus jika bisa
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Diberikan reward dan punishment kepada
karyawan tersebut, sehingga memunculkan sikap take and give.
·
Menjelaskan apa yang dicari dalam pekerjaan
§ Mencari
uang.
Hal ini adalah hal yang paling dasar yang mendorong
seseorang untuk bekerja. Untuk mencari nafkah (uang), untuk mencukupi
kebutuhannya dan keluarga.
Hal ini juga yang biasa digunakan sebagai pertimbangan
dalam memilih suatu pekerjaan. Semakin besar gaji (uang) yang ditawarkan oleh
pekerjaan tersebut, maka semakin menarik perkerjaan itu. Banyak orang yang
berpindah-pindah kerja untuk mencari gaji yang lebih tinggi.
§ Mencari
pengembangan diri
Adalah tabiat manusia untuk ingin berkembang menjadi
lebih baik. Orang bekerja karena mereka ingin mencari pengembangan (potensi)
diri mereka. Mereka akan mencari pekerjaan dimana mereka dapat
mengembangkan diri mereka disana.
Pekerjaan dengan jenjang karir bagus dimana berarti
ada peluang pengembangan diri selalu menjadi incaran. Pertimbangan yang lain
adalah korelasi pekerjaan dengan bidang keilmuan dan minat mereka.
Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
§ Mencari
teman/sarana bersosialisasi
Manusia adalah makhluk sosial yang perlu untuk
bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk menambah teman dan relasi
mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk bersosialisasi.
Dalam hal ini faktor yang menjadi pertimbangan adalah
lingkungan kerja dan juga rekan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan rekan
kerja yang kooperatif menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih suatu
perkerjaan.
§ Mencari
kebanggaan/kehormatan diri
Hal lain yang dicari oleh orang dengan bekerja adalah
kebanggaan dan kehormatan diri. Orang yang mencukupi kebutuhan dirinya dengan
bekerja lebih terhormat dibandingkan orang yang tergantung pada orang lain.
Pada beberapa orang, kehormatan diri juga
bergantung dari jenis pekerjaan, tempat kerja dan nama
perusahaan. Ada orang yang merasa lebih terhormat dengan bekerja sebagai
pegawai kantoran. Dan ada juga orang yang bangga dengan bekerja di perusahaan
top.
·
Fungsi Psikologis dari pekerjaan
Secara umum berbagai
teori, metode dan pendekatan Psikologi dapat dimanfaatkan di berbagai bidang
dalam perusahaan. Salah satu hasil riset yang dilakukan terhadap para manager
HRD menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden menyebutkan Psikologi Industri
dan Organisasi memberikan peran penting pada area-area seperti pengembangan
manajemen SDM (rekrutmen, seleksi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan),
motivasi kerja, moral dan kepuasan kerja. 30% lagi memandang hubungan
industrial sebagai area kontribusi dan yang lainnya menyebutkan peran penting
PIO pada disain struktur organisasi dan desain pekerjaan.
Hasil riset tersebut di
atas mungkin hanya menggambarkan sebagian besar area dimana Psikologi dapat
berperan. Satu hal yang belum disebutkan di atas misalnya peran para psikolog
dalam menangani individu-individu yang mengalami masalah-masalah psikologis
melalui employees assistant program (EAP) atau pun klinik-klinik yang dimiliki
oleh perusahaan. Penanganan individu yang mengalami masalah psikologis sangat
besar pengaruhnya terhadap produktivitas dan kinerja perusahaan. Hal tersebut
sangatlah wajar mengingat bahwa perusahaan digerakan oleh individu-individu
yang saling berinteraksi di dalamnya.
B. Proses dalam mencari pekerjaan
Proses perkembangan dalam pemilihan pekerjaan bagi
individu dijelaskan oleh Donald Super. Perkembangan pemilihan karier pekerjaan
dibagi menjadi lima tahap, yaitu :
§ Cristalization
Individu berusaha mencari berbagai
bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan formal dan nonformal
untuk persiapan masa depan hidupnya.
§ Spesification
Individu akan meneruskan
pendidikannya pada jenjang khusus yang sesuai dengan minat-bakatnya. Masa
spesifikasi ini lebih mengarah pada jalur pendidikan yang menjurus pada taraf
professional atau keahlian.
§ Implementation
Individu mulai menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh pada masa sebelumnya, secara
nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan bidang keahlian atau profesi
nya. Misalnya setelah ia lulus dalam pendidikan psikologi nya ia berprofesi
sebagai seorang psikolog
§ Stabilization
Individu menekuni bidang profesinya
sampai benar-benar ahli di bidangnya sehingga individu dapat mencapai prestasi
puncak. Taraf ini ditandai dengan prestasi individu menduduki posisi penting,
misalnya direktur perusahaan,dsb
§ Consolidation
Setelah mencapai puncak karier,
individu mulai memikirkan kembali sesuatu yang telah dilakukan selama ini baik
yang berhasil maupun yang gagal.
·
Menjelaskan fase-fase identitas pekerjaan
Fase remaja sangat penting untuk
dilalui oleh anak-anak karena akan memengaruhi masa depan mereka. Terutama
dalam hal bagaimana anak-anak mendeskripsikan siapa diri mereka serta bagaimana
mereka bersikap terhadap lingkungan mereka di masa depan. Jika anak-anak gagal
menjalani fase remaja dengan baik, maka tugas-tugas perkembangan mereka di fase
usia selanjutnya akan rentan terganggu.
Apalagi tugas perkembangan yang utama
dilakukan dalam fase remaja adalah untuk mencari identitas diri. Identitas diri
mencakup bagaimana seorang anak melihat diri mereka, bagaimana mereka menilai
kelebihan dan kekurangannya, bagaimana mereka menentukan bayangan sosok ideal
yang mereka ingin perankan, serta bagaimana mereka menentukan bayangan masa depan
yang mereka inginkan. Ketika anak-anak pada usia ini gagal mengetahui siapa
identitas mereka, maka mereka akan mengalami kebingungan yang akan rentan
berdampak pada tugas-tugas perkembangan mereka selanjutnya.
Proses mencari identitas diri juga bukanlah
suatu hal yang mudah. “Anak-anak harus mengeksplorasi diri mereka di dalam
lingkungan serta menghadapi tantangan lingkungan, sementara di waktu yang
bersamaan mereka juga mengalami perubahan-perubahan di aspek fisik, kognitif,
dan psikologis, yang membuat mereka harus beradaptasi,” lanjut Pustika. Proses
yang tidak mudah inilah yang membuat anak-anak kerap terkesan “labil”.
C. Memilih
pekerjaan yang cocok
Dalam memilih pekerjaan yang cocok dibutuhkan tes
psikotes agar calon pekerja tidak salah dalam mengambil pekerjaan. Tes psikotes
disini juga akan menguntungkan kedua belah pihak, seleksi yang kurang tepat
akan menyebabkan kerugian besar baik karyawan maupun perusahaan yang
bersangkutan.
Dari sisi pegawai, jika kita terseleksi dalam
pekerjaan yang kurang cocok dengan potensi psikologis yang kita miliki, akan
timbul ketidaknyamanan dalam bekerja, kurang termotivasi, bahkan dapat
enimbulkan stress kerja, yang pada akhirnya membuat kita keluar dari pekerjaan
tersebut. Oleh sebab itu kita membutuhkan psikotes untuk melihat sejauh mana
potensi psikologis kita agar tidak salah memilih pekerjaan.
Sedangkan dari sisi perusahaan, menemukan orang yang
tepat merupakan upaya yang sangat sulit yang selalu dihadapi. Dari sisi
perusahaan, biaya seleksi dan pelatihan yang dibutuhkan akan sangat mahal,
tidak efisien, menurunkan motivasi, serta masih ditambah biaya untuk seleksi
dan pelatihan orang yang akan menggantikan karyawan tersebut. Oleh sebab itu
dari proses seleksi perusahaan mengadakan tes psikotes untuk melihat potensi
psikologis dan kepribadian sang calon karyawan tersebut.
·
Menjelaskan
hubungan antara karakteristik pekerjaan dalam memilih pekerjaan yang cocok
Memilih pekerjaan yang cocok memeang
tidak mudah, perlu proses dan harus memilih dengan benar jika tidak, nanti
menjalani pekerjaan itu malah malas-malasan. Hubungan antara karakteristik pribadi dan karakteristik pekerjaan dalam
memilih pekerjaan yang cocok. Orang yang memiliki perpaduan Koleris dan
Sanguin (atau sebaliknya), biasanya memiliki kemampuan untuk memimpin
karena semangat dan kepercayaan dirinya. Orang yang memiliki perpaduan Sanguin
dan Plegmatis (atau sebaliknya), biasanya memiliki kemampuan dalam membina
relasi dan persahabatan. Orang yang memiliki perpaduan Plegmatis dan Melankolis
(atau sebaliknya), biasanya punya kemampuan untuk menganalisa karena ketelitian
dan kecermatannya. Orang yang memiliki perpaduan Melankolis dan Koleris (atau
sebaliknya), biasanya punya semangat kerja dan produktivitas yang sangat
tinggi. Masing-masing kepribadian memiliki kecocokan dalam bidang pekerjaan
tertentu :
Ø Seorang Sanguinis cocok dalam bidang
pekerjaan : presenter, penyiar, sales, pengacara, tour leader dan selebriti.
Ø Seorang Koleris cocok dalam bidang
pekerjaan : direktur, owner perusahaan, bos dan dokter.
Ø Seorang Melankolis cocok dalam
bidang pekerjaan : keuangan, komputer, R&D/QC, Hakim dan Notaris.
Ø Seorang Plegmatis cocok dalam bidang
pekerjaan : staf administrasi, konselor dan customer service.
Setelah kita mengetahui tipe kepribadian dari hasil tes, kita bisa menentukan bidang
pekerjaan apa yang bisa kita jadikan sebagai karir. Tentu bukan berarti jika
sudah cocok antara kepribadian dengan bidang pekerjaan akan memastikan seseorang bisa berhasil. Hal
itu tidak akan terlepas dari kemauan, usaha dan restu dari Allah Tuhan Yang
Maha Kuasa.
D. Penyesuaian
Diri dalam pekerjaan
Ketika nilai-nilai dan kemampuan yang cocok dengan
Pola Kemampuan Kerja dan Pola penguat Kerja, konselor memiliki tiga alat yang
tersedia: Pentingnya Minnesota Kuesioner bentuk laporan, manual GATB
(Departemen Tenaga Kerja Amerika, 1979), dan Minnesota Occupational Reinforcer
Patterns (MOSC). Semua dapat membantu dalam mengidentifikasi pekerjaan. Yang
berguna bagi klien untuk mengeksplorasi lebih lanjut. Selain itu, konsep yang
relatif baru namun bermanfaat adalah bahwa gaya penyesuaian. Konsep ini
menyangkut tingkat kesesuaian antara orang dan lingkungan. Empat kualitas ini
cocok menggambarkan: fleksibilitas, keaktifan, reactiveness, dan ketekunan.
Semua alat ini dapat membantu klien dan konselor menggunakan kekayaan informasi
dan mempersempit jumlah alternatif kerja sehingga klien dapat memiliki sejumlah
pilihan. Ketika klien mengambil Minnesota Importance Questionnaire, mereka
menerima nilai pada enam nilai-nilai dan kebutuhan dijelaskan sebelumnya 20
pada 90 sebuah pekerjaan.
·
Menjelaskan
tentang kepuasan kerja perubahan dalam persediaan dan permintaan dan pergantian
pekerjaan
·
Dalam hal dunia kerja pentingnya diri sendiri untuk
menyesuaikan dengan pekerjaan tersebut, penyesuain diri pekerjaan ini sangat
penting untuk memahami kepuasan kerja, penyesuain dalam persediaan dan
permintaan dan pergantian pekerjaan. Hal ini sangat wajar dalam di dunia
pekerjaan.
·
Pengertian Kepuasaan Kerja menurut Wexley dan Yukl : mengartikan kepuasan
kerja sebagai “the way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa
kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat
disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak
menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi
dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek
seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain,
penempatan kerja, dan struktur
organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya
antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
E. Waktu Luang
·
Menjelakan
bagaimana menggunakan waktu positif
Memanfaatkan waktu luang dengan
positif bias saja dengan berolahraga, membaca buku, menghabiskan waktu bersama
dengan keluarga atau orang yang terkasih. Memanfaatkan waktu luang yang
bermanfaat dan berguna.
2. Self Directed Chargers
Dalam meningkatkan kontrol-diri,
beberapa ahli menganggap bahwa pada usia remaja kontrol-diri sudah mencapai
akhir perkembangan, penelitian membuktikan bahwa kontrol-diri yang rendah pada
masa remaja berhubungan dengan kontrol-diri yang rendah pula pada masa dewasa.
Seperti yang dilaporkan oleh Fujita
dkk, kontrol-diri dapat ditingkatkan melalui beberapa cara berfikir yang saling
berhubungan :
Ø Global Processing, mencoba fokus
pada gambaran besar dari tujuan hidup atau cita-cita kita, sehingga setiap
kegiatan atau tindakan kita dilihat sebagai bagian dari pencapaian tujuan
akhir.
Ø Abstrac listening, mencoba menolak
detil-detil dalam situasi khusus untuk membawa kita berfikir bagaimana tindakan
kita sesuai dengan rencana kerja kita secara keseluruhan. Contohnya : seseorang
mungkin harus mengurangi berfikir tentang detil-detil beratnya latihan fisik
tetapi mencoba untuk fokus pada gambaran fisik yang ideal yang akan dicapai
bila dia tetap menjalankan latihan dengan baik.
Ø High-level categorization, berfikir
tentang konsep tingkat tinggi daripada keadaan yang khusus atau sesaat.
Katagorisasi tugas dapat membantu kita untuk mengatur fokus dan mencapai
disiplin-diri yang lebih besar.
Sumber :