17512161 - 2PA11
Teori Kepribadian Psikoanalisa merupakan salah satu aliran utama dalam sejarah psikologi. Psikoanalisa adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan metode psikoterapi. Secara historis Psikoanalisa adalah aliran pertama dari tiga aliran utama psikologi. Yang kedua adalah behaviorisme, sedangkan yang ketiga adalah psikologi eksistensial-humanistik.
Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut
Perspektif Belajar) adalah filosofi
dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang
dilakukan organisme — termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan— dapat dan
harus dianggap sebagai perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian
dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis
seperti pikiran. Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki
dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat
diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati secara
pribadi (seperti pikiran dan perasaan).
Humanistik - Abraham Maslow (lahir 1 April 1908 – meninggal
8 Juni 1970 pada umur 62 tahun) adalah teoretikus yang banyak memberi inspirasi
dalam teori kepribadian. Ia juga seorang psikolog yang berasal dari Amerika dan
menjadi seorang pelopor aliran psikologi
humanistik. Ia terkenal dengan teorinya tentang hirarki kebutuhan manusia.
Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya
bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya
yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy
of Needs atau Hirarki Kebutuhan. Kehidupan
keluarganya dan pengalaman hidupnya memberi pengaruh atas gagasan gagasan
psikologisnya. Setelah perang dunia ke II, Maslow mulai mempertanyakan
bagaimana psikolog psikolog sebelumnya tentang pikiran manusia. Walau tidak
menyangkal sepenuhnya, namun ia memiliki gagasan sendiri untuk mengerti jalan
pikir manusia.
Psikolog humanis percaya bahwa setiap orang memiliki
keinginan yang kuat untuk merealisasikan potensi potensi dalam dirinya, untuk
mencapai tingkatan aktualisasi diri. Untuk membuktikan bahwa manusia tidak
hanya bereaksi terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk
mencapai sesuatu yang lebih, Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental
yang sehat, dibanding mempelajari seseorang dengan masalah kesehatan mental. Hal ini menggambarkan bahwa manusia baru dapat
mengalami "puncak pengalamannya" saat manusia tersebut selaras dengan
dirinya maupun sekitarnya. Dalam pandangan Maslow, manusia yang
mengaktualisasikan dirinya, dapat memiliki banyak puncak dari pengalaman
dibanding manusia yang kurang mengaktualisasi dirinya.
Gordon Alport, (lahir di Montezuma, Indiana,11 November
1897 dan meninggal di Cambrigde, Massachusetts, 9 Oktober 1967 pada umur
69 tahun) merupakan seorang psikolog.
Ia meraih gelar doktor psikologi dari Harvard pada tahun1922. Ia menghabiskan
kariernya untuk mengembangkan teori, mengkaji persoalan-persoalan sosial,
seperti prasangka, kecurigaan, komunal,
serta mengembangkan tes kepribadian.
Menurut Allport, salah satu yang paling memotivasi
manusia adalah kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhanbiologisnya.
Kecenderungan ini disebut Allport dengan pemfungsian
oportunistik. Pemfungsian oportunistik bersifat reaktif, berorientasi
masa lalu, dan biologis. Sekalipun demikian, Allport menganggap pemfungsian
oportunistik ini tidak terlalu penting dalam memahami perilaku manusia,
justru kebanyakan perilaku manusia dimotivasi oleh sesuatu yang lain, sesuatu
yang berfungsi dalam rangka ekspresi diri, yang oleh Allport disebut "pemfungsian oportunistik".
Maksudnya adalah apapun yang dilakukan seseorang dalam hidup biasanya adalah
demi menunjukkan siapa dirinya. Pemfungsian diri ini bersifat proaktif, berorientasi
masa depan, dan psikologis. Kata propriate berasal dari kata propium yang
berarti konsep diri. Maksud dari Allport dengan memberi tekanan lebih kepada proprium
ialah untuk mendefinisikan konsep diri sehati-hati mungkin. Dalam melihat konsep diri tersebut, Allport memakai dua pendekatan yakni fenomenologi dan fungsional. Secara fenomenologis artinya diri sebagaimana yang dialami sehari-hari yakni yang terdiri dari berbagai aspek yang essensial (lawan dari aspek yang insidental dan aksidental), hangat (lawan dari diri yang dingin dan kabur), dan sentral(lawan dari diri sampingan).
Sementara itu, definisi fungsional mencakup hal-hal ysng
muncul dalam perkembangan seseorang dalam usia-usia tertentu, yakni:
1)
indra
jasmani (berkembang di usia 0-2 tahun)
2)
identitas
diri (berkembang di usia 0-2 tahun)
3)
harga diri (berkembang di usia 2-4 tahun)
4)
perluasan
diri (berkembang di usia 4-6 tahun)
5)
citra
diri (berkembang di usia 4-6 tahun)
6)
peniruan
rasional (berkembang di usia 6-12 tahun)
7)
dorongan untuk mengejawantahkan
diri (muncul ketika seseorang berusia 12 tahun ke atas)
Menurut Allport, jika seseorang memiliki proprium yang
berkembang dengan baik dan memiliki disposisi yang adaptif (keunikan
individu dengan individu lainnya), berarti ia telah mencapai tahap kedewasaan
psikologis (orang yang kesehatan mentalnya terjaga). Tujuh
tanda seseorang yang memiliki kedewasaan psikologis:
1)
memiliki perluasan
diri yang jelas dan spesifik
2)
memiliki teknik dan cara-cara tertentu agar pergaulannya dengan
orang lain dapat lancar dan baik (misalnya kepercayaan, empati. kejujuran, toleransi)
3)
memiliki kestabilan
emosional dan menerima diri sendiri
4)
memiliki pendapat yang realistis
5)
memfokuskan perhatian pada masalah dan mengembangkan kemampuan
untuk memecahkannya
6)
mampu melihat diri sendiri secara objektif yaitu menilai perilaku sendiri dan
mampu "menertawakan diri sendiri"
7)
memiliki filsafat
hidup yang utuh, termasuk orientasi nilai yang partikular,
sentimen keagamaan yang terdifferensiasi,
dan kesadaran yang terpersonlisasi
Carl Rogers adalah seorang psikologi yang terkenal
dengan pendekatan terapi klinis yang
berpusat pada klien (client
centered). Rogers kemudian menyusun teorinya dengan pengalamannya sebagai terapis selama bertahun-tahun. Teori Rogers
mirip dengan pendekatan Freud, namun pada hakikatnya Rogers berbeda dengan
Freud karena Rogers menganggap bahwa manusia pada dasarnya baik atau sehat.
Dengan kata lain, Rogers memandang kesehatan mental sebagai proses perkembangan
hidup alamiah, sementara ], kejahatan,
dan persoalan kemanusiaan lain dipandang sebagai penyimpangan dari
kecenderungan alamiah.
Teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup"
yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi
tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk
hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi,
makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin
memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah,
muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh
psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan
rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman
pada tanggal 23 Maret 1900. Ia belajar psikologi dan sosiologi di University Heidelberg,
Frankfurt, dan Munich. Setelah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun
1922, ia belajar psikoanalisis di Munich dan pada Institut
psikoanalisis Berlin yang terkenal waktu itu. Tahun 1933 ia
pindah ke Amerika Serikat dan mengajar di Institut psikoanalisis Chicago dan
melakukan praktik privat di New York City. Ia pernah mengajar pada
sejumlah universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm
tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.
Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Karl Marx,
terutama oleh karyanya yang pertama, The economic philosophical
manuscripts yang ditulis pada tahun 1944. Tema dasar ulisan Fromm
adalah orang yang merasa kesepian dan terisolasi karena ia dipisahkan dari alam
dan orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies
binatang, itu adalah situasi khas manusia. Berikut ini kita akan mengulas lebih
dalam mengenai teori-teori Fromm.
Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan Karl Marx, terutama
oleh karyanya yang pertama, The Economic and Philosophical Manuscripts yang
ditulis pada tahun 1944. Fromm membandingkan ide-ide Freud dan Marx,
menyelidiki kontradiksi-kontradiksinya dan melakukan percobaan yang sintesis.
Fromm memandang Marx sebagai pemikir yang lebih ulung daripada Freud dan
menggunakan psikoanalisa, terutama untuk mengisi celah-celah pemikiran Marx.
Pada tahun 1959, Fromm menulis analisis yang sangat kritis bahkan polemis
tentang kepribadian Freud dan pengaruhnya, sebaliknya berbeda sekali dengan
kata-kata pujian yang diberikan kepada Marx pada tahun 1961. Meskipun Fromm
dapat disebut sebagai seorang teoritikus kepribadian Marxian, ia sendiri lebih
suka disebut humanis dialetik. Tulisan-tulisan Fromm dipengaruhi oleh
pengetahuannya yang luas tentang sejarah, sosiologi, kesusastraan, dan
filsafat.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslow