Suci Agustiani I.P
17512161 - 2PA11
Penyesuaian diri dan pertumbuhan personal
Apakah Penyesuaian diri itu?
Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Atas dasar pengertian tersebut dapat diberikan batasan bahwa kemampuan manusia sanggup untuk membuat hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya. Dalam kehidupan sehari-hari, Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental individu. Banyak individu yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri, baik dengan kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat pada umumnya. Tidak jarang pula ditemui bahwa orang-orang mengalami stres dan depresi disebabkan oleh kegagalan mereka untuk melakukan penyesaian diri dengan kondisi yang penuh tekanan. Penyesuaian dapat diartikan atau dideskripsikan sebagai berikut : Penyesuaian berarti adaptasi; dapat mempertahankan eksistensinya, atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas, yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip. Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon – respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustasi-frustasi secara efisien. Individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang adekkuatt/ memnuhi syarat. Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positifmemiliki respon emosional yang tepat pada setiap situasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa, penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungan.
Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam penyesuaian diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat. Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri, kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau yang salah. Penyesuaian yang sempurna dapat terjadi jika manusia / individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya, tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan semua fungsi-fungsi organisme / individu berjalan normal. Namun, penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat, dan manusia terus menerus menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi sehat. Penyesuaian diri adalah suatu proses. Kepribadian yang sehat ialah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungannya.
Pengertian pertumbuhan personal
Manusia merupakan makhluk individu. Manusia itu disebut individu apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang. Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat pun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.
Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya.
Stress
1.
Pengertian Stress
a.
Arti penting stress
Stress
adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada
peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan
oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress
adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri,
sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat. Stres tidak selalu buruk,
walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai
positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil. Sebagai contoh,
banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat
waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka
dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka.
Stress bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan.Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.
Stress bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan.Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.
GAS
(General Adaptation Syndrom) merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh
terhadap stress. Respon yang terlibat didalam nya adalah sistem saraf otonom
dan sistem endokrin.
Terdapat 3 fase, yaitu :
- Fase Alarm (waspada)
- Fase Resistance
(melawan)
- Fase Exhaustion
(kelelahan)
Faktor-faktor individual dan sosial
yang menjadi penyebab stress, yaitu :
- Faktor Individu
Biasanya yang
menyebabkan diri individu mengalami stress berasal dari keadaan atau kondisi
keluarga,seperti salah pola asuh, broken home, keadaan ekonomi yang sulit,
serta kurangnya kecocokan dengan aturan keluarga. Itu semua hanya sebagian
kecil faktor individu yang menyebabkan stress.
- Faktor Sosial
Seseorang
mengalami stress bukan hanya karena faktor individu saja, melainkan dikarenakan
faktor sosialnya juga. Faktor sosial yang dimaksud seperti disebabkan karena
bencana alam (gempa bumi, tsunami, longsor, banjir, kebakaran, dan lain-lain).
Karena sebab-sebab itulah biasanya individu tersebut merasakan goncangan yang
sangat kuat dan jika individu tersebut tidak bias terima keadaan tersebut maka
akan menyebabkan seseorang mengalami stress.
b.
Tipe-tipe Stress
Tipe-tipe stress terbagi menjadi
empat, yaitu :
-
- Tekanan
Biasanya tekanan muncul tidak hanya
dalam diri sendiri, mealinkan di luar diri juga. Karena biasanya apa yang
menjadi pandangan kita terkadang bertentangan dengan pandangan orang tua, itu
yang terkadang menjadi salah satu tekanan psikologis bagi seorang anak yang
akan menimbulkan stress pada anak tersebut.
-
- Frustasi
Suatu kondisi psikologis yang tidak
menyenangkan sebagai akibat terhambatnya seseorang dalam mencapai apa yang
diinginkannya.
-
- Konflik
Perbedaan pendapat, perbedaan cara
pandang bahkan perbedaan pandangan dalam mencapai suatu tujuan itu akan
menimbulkan koflik. Biasanya tidak hanya konflik dengan diri sendiri, banyak
juga konflik ini terjadi antar beberapa orang, kelompok, bahkna organisasi.
-
- Kecemasan
Khawatir, gelisah, takut dan
perasaan semacamnya itu merupakn suatu tanda atau sinyal
seseorang mengalami kecemasan.
Biasanya kecemasan di timbulkan karena adanya rasa
kurang nyaman, rasa tidak aman atau
merasa terancam pada dirinya.
c.
Pendekatan problem solving terhadap stress
Proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan masalah
berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan
yang cermat dan akurat. Atau ketika kita mendapatkan masalah dan membuat kita
stress, lebih baik kita berdoa dan memohon petunjuk dari yang Maha Kuasa.
-
Strategi coping yang spontan
mengatasi stress, yaitu :
Menurut Lazanus, penanganan stress
atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
-
mProblem-Pocused Coping (coping yang
berfokus pada masalah)
Penanganan stress atau coping yang
digunakan oleh individu yang mengahadapi masalahnya dan berusaha
menyelesaikannya.
-
Emotional-Pocused Coping (coping
yang berfokus pada emosi)
Penanganan stress dimana individu
memberikan respon terhadap situasi stress dengan cara emosional, terutama
dengan penilaian defensive.
Daftar Pustaka :